Menyapa Mentari Memulai Hari Dengan Semangat Belajar
Seiring dengan lagu,"Pagiku cerahku Matahari bersinar Kugendong tas merahku di pundak
Di setiap pagi, mentari baru saja menampakkan sinarnya yang lembut. Udara terasa segar, dan halaman MIN 6 Alor mulai dipenuhi langkah-langkah kecil penuh semangat. Anak-anak berdatangan memasuki halaman dengan seragam putih merah rapih yang tampak berkilau diterpa cahaya mentari. Dari kejauhan, terdengar tawa kecil, sapaan hangat, dan nyanyian lirih yang membuat hati siapa pun yang mendengarnya ikut tersenyum.
" Selamat pagi semua - Kunantikan dirimu - Di depan kelasmu - Menantikan kami ",
Lagu itu seperti menggambarkan seluruh suasana pagi di
madrasah ini. Setiap baitnya hidup dalam langkah anak-anak yang datang dengan
hati gembira. Tidak ada wajah murung, tidak ada rasa malas—semua tampak
antusias menyambut hari baru untuk belajar dan bertemu guru tercinta.
Di sisi halaman, beberapa guru berdiri dengan penuh kasih. Senyum mereka meneduhkan, menyambut setiap salam dari peserta didik. Betapa hangatnya suasana itu! Ada rasa bangga dan syukur di dada, karena di tempat sederhana ini tumbuh semangat belajar, sopan santun, dan kasih sayang antara guru dan murid.
" Guruku tersayang - Guru tercinta - Tanpamu apa jadinya aku - Tak bisa baca tulis Mengerti banyak hal - Guruku terimakasihku ",
Lagu itu bukan sekadar nyanyian pembuka pelajaran. Ia
menjadi doa pagi—sebuah ungkapan cinta anak-anak kepada guru-guru yang dengan
sabar membimbing mereka setiap hari. Seperti matahari yang menyinari bumi,
guru-guru di MIN 6 Alor menyinari hati anak-anak dengan ilmu dan teladan yang
baik.
Keceriaan anak-anak MIN 6 Alor di pagi hari menjadi potret semangat belajar yang tak pernah padam. Dengan wajah gembira, mereka siap mengawali hari dengan semangat baru dan hati yang penuh syukur.
Saat apel pagi dimulai, semua berdiri tegak dengan penuh hormat. Di balik barisan yang rapi, ada rasa kebersamaan yang hangat. Anak-anak saling menatap dengan senyum kecil, seolah berkata: “Mari kita mulai hari ini dengan semangat dan kebaikan.”
Pagi yang cerah di madrasah bukan sekadar rutinitas. Ia
adalah pelajaran kehidupan—tentang disiplin, cinta ilmu, dan rasa hormat kepada
guru. Lagu “Pagi Ku Cerahku” hidup di sini, di tengah halaman yang penuh tawa,
di antara anak-anak yang berlari kecil mengejar cita-cita mereka.
Karena bagi mereka, setiap pagi di MIN 6 Alor adalah awal dari harapan baru, dan setiap guru adalah cahaya yang menuntun jalan menuju masa depan yang lebih indah.

Tidak ada komentar